Tips Pemulihan Stamina Tubuh Setelah Sakit Agar Kembali Bugar

Tips Pemulihan Stamina Tubuh Setelah Sakit Agar Kembali Bugar

Dalam beraktivitas, setiap orang membutuhkan stamina. Bahkan, stamina juga diperlukan ketika kamu  berpikir sekalipun. Stamina merupakan kekuatan dan energi yang mampu mendukung kegiatan kita secara fisik maupun mental dalam jangka waktu yang lama.Saat kamu sakit tentu stamina dalam tubuhmu akan berkurang. Maka itu, kamu perlu memulihkan stamina sehingga tubuh mampu berkegiatan seperti sedia kala. Setelah sakit, badan memang belum bisa pulih 100% seperti sedia kala. Selama masa pemulihan, tubuh membutuhkan adaptasi kembali dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut merupakan tips yang bisa kamu lakukan selama masa pemulihan stamina agar tubuh kembali bugar setelah sakit :

1.Mulailah yoga dan bermeditasi

Bayangkan ketika stamina tak terkumpul secara optimal. Sementara, setelah pulih ada banyak pekerjaan yang menunggumu. Salah satu cara memulihkan stamina adalah dengan bermeditasi atau yoga. Keduanya mampu membuat kamu lebih rileks dan fokus. Melakukannya secara konsisten dapat mengurangi stres dan mendongkrak stamina. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meditasi atau yoga mampu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan tubuh.

2.Perbanyak minum air agar tubuh tetap terhidrasi

Jaga tubuh agar terhidrasi adalah salah satu cara memulihkan stamina tubuh. Paling tidak, setiap orang harus minum 2 liter atau 8 gelas air putih setiap harinya. Untuk memastikan apakah kamu kekurangan minum atau tidak, cobalah untuk memeriksa warna urin. Jika urin berwarna kuning gelap, itu tandanya kamu kurang minum. Namun, jika warna kuning terang hingga bening, artinya kamu cukup minum.

3.Penuhi kebutuhan gizi

Usai sakit, biasanya tubuh masih terasa lemas. Cobalah untuk makan lebih banyak dan bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, sebagai cara untuk memulihkan stamina. Kamu bisa makan dalam porsi kecil tetapi sering sepanjang hari. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks biasanya memakan waktu yang lebih lama untuk diserap tubuh, serta mencegah terjadinya lonjakan gula darah.

4.Olahraga secara rutin

Rasanya pasti melelahkan dan berat untuk memulai olahraga. Meskipun sulit, dorong dirimu untuk melakukan aktivitas fisik. Karena cara ini ini mampu memulihkan stamina setelah sakit.Misalnya, bersepeda, jalan pagi, atau jogging. Melakukan olahraga secara rutin dapat menambah semangat dan kualitas hidup secara keseluruhan. Secara efisien, olahraga mampu memperbaiki kesehatan jantung, paru-paru, maupun otot. Aktivitas fisik dapat memenuhi stamina tubuhmu.

5.Istirahat yang cukup dan berkualitas

Meskipun kamu perlu beraktivitas fisik selama pemulihan, tapi jangan abaikan waktu istirahat. Kurang waktu tidur dapat meningkatkan kelelahan, sehingga kamu jadi kembali tak bertenaga pada keesokan harinya. Untuk itu sangat penting untuk istirahat yang cukup dan berkualitas sehingga stamina dapat meningkat dan mengurangi rasa lelah. Jadi sangat  penting ya untuk mengatur jam tidur dan istirahat. Setidaknya setiap orang butuh waktu paling tidak 10 menit untuk beristirahat di sela-sela aktivitas. Sementara itu, kualitas jam tidur seseorang setidaknya 7-8 jam setiap harinya

 

 

 

 

 

 

 

Kebiasaan Saat Berolahraga di Gym yang Bisa Menyebabkan Risiko Cedera

Kebiasaan Saat Berolahraga di Gym yang Bisa Menyebabkan Risiko Cedera

Gym menjadi pilihan banyak orang untuk berolahraga. Hal tersebut dikarenakan gym menawarkan banyak fasilitas dan alat olahraga yang bisa kamu pakai demi tercapainya bentuk tubuh ideal. Gym juga biasanya dilengkapi oleh  trainer professional untuk membantu para member meraih mendapatkan bentuk tubuh ideali itu. Namun berolahraga di gym juga bisa membuat kamu cedera jika kamu tidak hati- hati dan masih melakukan kebiasaan ini saat ngegym.  Beberapa kebiasaan olahraga di tempat gym tanpa disadari bisa menyebabkan risiko cedera yang lebih besar. Untuk tahu info lebih lengkapnya simak penjelasan berikut :

  1. Mengangkat beban terlalu berat

Mengangkat beban yang terlalu berat di luar batas toleransi tubuh bisa menyebabkan otot menegang atau bahkan robek, hingga mencederai punggung, bahu, bahu dan lutut. Beban besi yang terlalu berat juga berisiko membuat kamu tanpa sadar jadi mengayunkan beban ke lantai, bukannya dijatuhkan perlahan, sehingga membuat kamu kehilangan kontrol keseimbangan. Pada akhinya, selain mengurangi keefektifan latihan ini juga bisa menyebabkan cedera. Menurut panduan untuk melatih kekuatan otot dari American College of Sports Medicine, kamu sebaiknya mengangkat beban yang beratnya kira-kira 60 sampai 70 persen dari beban terberat yang masih mampu kamu angkat dalam satu kali angkat.

  1. Melewatkan pemanasan

Jika kamu kekurangan waktu, kamu mungkin akan melewatkan pemanasan dan langsung memulai latihan. Sebenarnya pemanasan adalah salah satu bagian terpenting dari rutinitas latihanmu  karena melakukan pemanasan atau gerakan ringan sebelum memulai latihan dapat meningkatkan denyut jantung secara bertahap, meningkatkan oksigen ke tubuh dan meningkatkan aliran darah ke otot. Tidak hanya itu, pemanasan juga membuat olahraga yang kamu lakukan lebih nyaman dan mencegah cedera dengan meningkatkan elastisitas otot. Selalu luangkan waktu lima sampai sepuluh menit ekstra sebelum berolahraga dan lakukan pemanasan dengan sedikit kardio ringan. Mulailah dengan kecepatan yang mudah dan tingkatkan intensitasnya secara bertahap sampai kamu latihan dengan intensitas yang lebih tinggi.

  1. Latihan terlalu lama

Respon fisiologis saat berlatih adalah dilepaskannya hormon tertentu dalam aliran darah, seperti testosteron dan dopamin. “Latihan lebih dari 45 sampai 55 menit per latihan dapat menjadikan tubuh dalam kondisi hormon negatif,” lanjut Ebner.Latihan terlalu banyak dapat memicu kelelahan adrenalin hingga pengurangan performa tubuh dalam jangka panjang. Hal di atas bila dilakukan secara tersendiri atau pun bersamaan, akan berdampak buruk pada tujuan olahragamu dan bisa mengakibatkan cedera. Oleh karena itu penting untuk membatasi waktu latihan agar tubuh tetap terjaga kebugarannya

  1. Teknik dan gerakan yang keliru

Teknik yang salah bukan hanya akan mengganggu latihanmu, tetapi juga dapat membahayakan tubuhmu  Cara yang salah mengoperasikan suatuu alat atau memulai suatu latihan dengan postur tubuh yang salah dapat menyebabkan cedera. Secara umum, melakukan teknik yang baik memastikan kamu mendapatkan hasil maksimal dari setiap latihan.

  1. Kurang istirahat

Jika kamu berkomitmen untuk berlatih kebugaran, maka kamu  pun harus memulai komitmen serupa pada perubahan pola hidup yang lebih baik, termasuk salah satunya tentang istirahat yang cukup. Kamu tidak harus tidur minimal delapan jam sehari layaknya anak kecil, melainkan lebih kepada peningkatan kualitas tidur, sehingga bangun tidur menjadi lebih bersemangat.Seluruh keringat dan lemak yang terbuang selama sesi olahraga rutin di tempat gym akan terbuang percuma jika kamu  tidak cukup beristirahat. Berolahraga terlalu keras dapat menyebabkan otot cedera, karena kamu tidak memberi waktu sel otot untuk memulihkan diri dan membangun kembali

 

 

 

 

 

 

 

Waspadai, Kurang Tidur Dapat Mengganggu Kesehatanmu

Waspadai, Kurang Tidur Dapat Mengganggu Kesehatanmu

Tidur menjadi sebuah kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia. Pasalnya, kualitas tidur yang baik dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk membuat kualitas tidur yang baik di tiap malamnya. Periode bagi otak untuk terlibat dalam sejumlah aktivitas yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup. Waktu tidur juga dipakai tubuh untuk memperbaiki diri dari kerusakan sehingga keesokan harinya bisa kembali bekerja dengan normal. Namun masih banyak orang yang tidak mencukupi waktu tidur per hari sekitar 7-9 jam. Efek samping kurang tidur dapat muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain mengantuk pada siang hari, ternyata kekurangan tidur dapat mengganggu kesehatanmu lho, yuk waspadai apa saja akibatnya :

1. Daya ingat menurun

Penyakit pikun atau sering lupa memang erat kaitannya dengan usia tua. Namun, kondisi ini bisa saja terjadi pada orang yang masih muda sebagai efek dari kurang tidur akhir-akhir ini. Kurang tidur setiap malam bisa mengganggu kinerja dan fungsi otak, termasuk juga bagian otak yang berkaitan dengan daya ingat. Efeknya ini bisa membuat kamu kesulitan untuk mencerna dan memfokuskan diri pada suatu hal serta lebih lambat dalam menanggapi. Di samping itu, kurang tidur juga bisa membuatmu sulit dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah, sehingga sangat mungkin membuat kesalahan dan lebih lama dalam menyelesaikan tugas.

2.  Kenaikan berat badan

Efek yang juga bisa kamu rasakan jika kurang tidur adalah kenaikan berat badan. Ternyata, terdapat hubungan antara durasi tidur dengan perubahan negatif dalam metabolisme tubuh. Pada orang dewasa, tidur sekitar 4 jam per hari bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, terutama pada makanan tinggi karbohidrat yang padat kalori. Kondisi ini ternyata juga terjadi pada anak-anak dan remaja. Peneliti mengemukakan bahwa durasi tidur mempengaruhi hormon ghrelin dan leptin yang bertugas mengatur rasa lapar, sehingga membuat nafsu makan jadi lebih besar daripada biasanya. Kemudian, naiknya berat badan akibat kurang tidur juga dipengaruhi oleh tubuh yang kelelahan sehingga sangat mungkin membuat seseorang membatasi aktivitas fisiknya.

3. Melemahnya sistem kekebalan tubuh

Salah satu manfaat tidur memberi manfaat untuk sistem kekebalan. Jika kamu kurang tidur, maka efek yang dapat di rasakan adalah sistem kekebalan tubuh yang melemah. Sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan segala infeksi, baik itu dari parasit, jamur, virus, maupun bakteri. Jika sistem imun pada tubuhmu lemah, itu artinya perlindungan yang diberikan juga ikut melemah sehingga membuat kamu lebih mudah terkena infeksi. Studi menunjukkan bahwa tidur 4 jam per malam selama 6 hari bisa menurunkan 50% jumlah antibodi yang melawan virus influenza. Itu artinya, kamu akan lebih mudah terserang flu jika kurang tidur.

4. Peningkatan risiko penyakit jantung

Selain melemahkan sistem kekebalan tubuh, kurang tidur juga dapat memberikan efek berupa peningkatan risiko terhadap beberapa penyakit, salah satunya penyakit jantung. Hal ini dikarenakan kurang tidur dapat menyebabkan pembentukan sitokin inflamasi, yang memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah di sekitarnya). Sitokin inflamasi dapat menyebabkan peradangan. Nah, peradangan inilah yang bisa menyerang berbagai organ dan jaringan di tubuh, termasuk pembuluh darah di sekitar jantung.

5. Munculnya tanda penuaan dini

Saat kurang tidur, kulit akan terlihat pucat dan mata pun tampak bengkak. Bila berlangsung jangka panjang, kurang tidur dapat memicu munculnya berbagai tanda penuaan dini, seperti keriput, garis halus, atau kerutan di sekitar mata. Tidak hanya itu, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat. Kondisi ini terjadi akibat meningkatnya produksi hormon kortisol.

6. Meningkatkan risiko penyakit mental

Efek bahaya dari kurang tidur dalam jangka panjang, yaitu meningkatkan risiko penyakit mental. Ini karena kekurangan tidur mempengaruhi suasana hati seseorang menjadi lebih buruk. Mereka mungkin saja lebih mudah mengalami agitasi, yang menjadi salah satu tanda penyakit mental dan cenderung lebih sering berpikiran negatif. Risiko penyakit mental yang mungkin meningkat adalah gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan ADHD. Untuk mencegah kesemua efek tersebut, kamu perlu memperbaiki kualitas tidurmu. Cobalah untuk kembali mengatur jam tidur dan bangun, serta hindari berbagai hal yang mengganggu tidur.

 

 

 

 

 

Kesalahan Dalam Pembentukan Otot

Kesalahan Dalam Pembentukan Otot

Pembentuk otot memang tidak mudah, tapi ada cara untuk mencapainya.Namun, beberapa orang yang sudah rajin olahraga masih tidak bisa memiliki otot yang diinginkan. Banyak pria yang merasa sia-sia melakukan olahraga rutin karena tak kunjung mendapatkan otot yang kekar dan besar. Otot tidak akan terbentuk dengan olahraga dan pola makan yang asal – asalan termasuk juga tata cara dalam latihan supaya pembentukan otot akan terasa lebih cepat. Beberapa orang sering melakukan kesalahan saat latihan sehingga pembentukan otot tidak bekerja sempurna dan otot tak kunjung terbentuk meskipun sudah berlatih selama berbulan – bulan. Untuk informasi lebih lanjut bisa simak penjelasan dibawah ini :

  1. Kurangnya repetisi saat latihan

Jumlah pengulangan yang optimal untuk memaksimalkan pertumbuhan otot adalah sekitar 6-12 repetisi per set. Namun, berapa kali repetisinya bisa berbeda-beda, tergantung Anda olahraga apa. Biasanya untuk olahraga atau gerakan yang berat, repetisinya jangan terlalu banyak. Sekitar 1-5 repetisi per set mungkin sudah cukup. Sementara kalau olahraganya ringan, ambil contoh sebatas jalan kaki, repetisinya tentu harus lebih banyak supaya bisa membentuk otot, misalnya 18-20 kali.

  1. Latihan tidak bervariasi

Ototmu juga  perlu variasi dalam bergerak selama latihan. Jika kamu hanya melakukan latihan dengan otot yang sama dan cara yang sama, pergerakan ototmu akan terbatas itu-itu saja. Kondisi itu merupakan kesalahan membentuk otot selanjutnya. Kamu perlu ganti program latihan setiap 6-8 minggu sekali. Untuk lebih menantang diri sendiri, pastikan kamu juga melatih bagian otot yang masih lemah.

  1. Kurangnya istirahat

Kesalahan dalam membentuk otot lainnya adalah ketika kamu tidak cukup tidur, olahraga terlalu sering, atau tidak meluangkan waktu untuk istirahat di sela-sela olahraga. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) di dalam tubuh. Hormon ini berdampak negatif pada pertumbuhan otot. Hanya fokus pada asupan protein saja tidak akan membantumu membentuk otot.

  1. Kurangnya asupan karbohidrat yang cukup

Coen S. Hewes, seorang personal trainer dan ahli gizi mengatakan bahwa untuk membentuk otot, tubuh perlu memecah serat di dalam otot dan kemudian akan tumbuh kembali lebih banyak atau dalam jenis serat otot yang berbeda. Tanpa istirahat yang cukup, otot tidak punya waktu untuk memperbaiki kerusakan sel dan tumbuh lebih kuat. Maka, jangan lupa tetap istirahat supaya otot lebih cepat terbentuk. Jika kamu mengonsumsi protein berlebihan, ada kemungkinan besar kamu tidak akan mendapat asupan karbohidrat yang cukup. Karbohidrat penting dalam memberi energi yang lebih banyak saat kamu olahraga dan untuk benar-benar membangun otot. Namun, tak hanya itu, karbohidrat juga membantu membangun kembali jaringan otot dalam waktu cepat yang merupakan bagian penting dari pertumbuhan otot.

  1. Terlalu sering latihan kardio

Latihan kardio yang meningkatkan detak jantung adalah komponen penting dari setiap rutinitas latihan. Namun, latihan kardio berlebihan justru akan membakar jaringan otot yang kamu dapat dengan susah payah sebelumnya. Jika tujuanmu adalah untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, latihan kardio seharusnya secukupnya saja. Katty Fraggos, seorang personal trainer menyarankan untuk melakukan latihan kardio 2 hari saja dalam seminggu, tidak perlu setiap hari. Sisanya bisa diisi dengan latihan membangun otot seperti angkat beban.

Cara Mengobati Cedera Pada Otot Paha

Cara Mengobati Cedera Pada Otot Paha

Cedera otot merupakan salah satu risiko yang paling umum dan harus kamu hadapi saat berolahraga. Salah satu cedera yang mungkin kamu alami adalah cedera otot paha, sebab bagian tubuh ini cenderung paling banyak digunakan saat beraktivitas fisik sehingga rentan mengalami cedera. Paha terdiri dari tiga bagian otot yang kuat, yakni hamstring, quadriceps, dan adductor. Kelompok otot hamstring dan quadriceps lebih berisiko mengalami ketegangan atau cedera, karena keduanya akan bergerak aktif saat kamu berolahraga, Apabila otot paha mengalami cedera, kamu mungkin akan mengalami beberapa tanda dan gejala, seperti rasa nyeri tiba-tiba, memar, bengkak, sensasi “meletus” saat otot robek, hingga kesulitan menggerakkan kaki secara normal. Agar cedera otot pada paha tidak tambah parah kamu bisa melakukan hal – hal berikut untuk mengobatinya :

  1. Istirahatkan otot paha yang cedera

Setelah mengalami cedera, segera istirahat dari segala aktivitas yang bisa memicu ketegangan pada otot paha. Beristirahat juga bisa mengurangi tekanan dan nyeri, serta hindari keadaan yang bisa memperparah atau menghambat proses pemulihan cedera. Kamu bisa berhenti melakukan aktivitas fisik selama 24 hingga 48 jam, tergantung dari kondisi cedera otot paha yang dialami. Pada beberapa kondisi, dokter juga akan menyarankan penggunaan alat bantu tongkat kruk untuk menghindari beban pada kakimu.

  1. Mencegah pembengkakan dengan perban

Pemberian perban akan memberikan sedikit tekanan pada sekitar area cedera yang bertujuan untuk mencegah adanya pembengkakan tambahan. Kamu bisa menggunakan perban atau pembalut elastis untuk cedera yang umumnya tersedia di apotek. Saat mengobati cedera otot paha, perhatikan untuk tidak membungkusnya terlalu erat. Hal ini malah bisa memperparah pembengkakan. Jika kamu merasakan tanda-tanda perban terlalu kencang, seperti mati rasa, kesemutan, atau rasa sakit yang meningkat, lebih baik segera longgarkan. Namun perban hanya efektif maksimal hingga 72 jam. Apabila lebih dari itu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan mencegah masalah yang lebih serius

  1. Kompres menggunakan es

Suhu dingin dari kompres es bisa membantumu mengatasi cedera otot paha dengan cara mengurangi rasa sakit dan bengkak yang ditimbulkan. Gunakan kompres es selama 10 hingga 20 menit, sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari. Hindari mengoleskan es secara langsung ke kulitmu, hal ini untuk menghindari radang dingin yang bisa memicu kerusakan jaringan akibat suhu terlalu dingin. Kamu bisa menggunakan handuk untuk membungkus bongkahan es atau celupkan pada air dingin.

  1. Angkat paha yang terasa sakit

Menjaga agar kaki tetap terangkat atau ditopang di atas bantal selama 48 jam setelah cedera bisa membantu mengurangi pembengkakan. Selama istirahat dan berbaring, kamu sekaligus bisa menggunakan kompres es secara berkala untuk mengurangi rasa nyeri. Usahakan agar area yang mengalami cedera sejajar atau lebih tinggi dari jantungmu. Hal ini sebagai salah satu cara mengobati cedera otot paha yang bertujuan untuk mengurangi pembengkakan pada area cedera.

  1. Minum obat pereda nyeri

Jika nyeri yang kamu rasakan akibat cedera otot paha masih ada kamu juga bisa meminum obat pereda nyeri biasa, seperti paracetamol yang membantu meredakan rasa nyeri. Minum obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen juga tergolong aman, tetapi bisa menimbulkan efek samping bagi beberapa orang. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat sebaiknya kamu membaca dan mengikuti anjuran pemakaian yang tertera pada label