Nyeri sendi merupakan gangguan yang terjadi pada bagian sendi tubuh. Sendi adalah bagian tubuh yang membentuk hubungan antara satu tulang dengan tulang lainnya untuk menyokong dan membantu tubuh dalam bergerak.. Gangguan ini menimbulkan rasa sakit dan nyeri yang sangat mengganggu. Baik kondisinya ringan hingga berat, maupun sebentar atau berlangsung lama. Nyeri sendi dapat terjadi ketika sendi terasa tidak nyaman atau terasa sakit ketika digerakkan. Gejala nyeri semdi yang umumnya dirasakan antara lain peradangan atau bengkak pada sendi, sakit saat digerakkan, saat disentuh terasa hangat dan kadang menimbulkan demam. Sebenarnya, ada banyak kondisi yang dapat dikategorikan sebagai nyeri sendi. Ini termasuk arthritis atau radang sendi, asam urat, osteoarthritis, infeksi pada sendi atau tulang, aktivitas fisik berlebihan, keseleo, hingga cedera.
Sebenarnya, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa nyeri sendi dapat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu. Akan tetapi, beberapa studi menyebutkan bahwa ada jenis-jenis makanan yang bisa meningkatkan risiko peradangan sehingga dapat memicu gejala nyeri sendi memburuk. Oleh sebab itu, penderita nyeri sendi sangat dianjurkan untuk menghindari makanan penyebab nyeri sendi seperti penjelasan dibawah ini agar gejala nyeri sendi tidak mudah kambuh sewaktu-waktu.
- Makananan yang diolah dalam suhu tinggi
Mengurangi jumlah makanan yang dimasak pada suhu tinggi dalam makanan berpotensi dapat membantu mengurangi kadar AGE (Advanced Glycation End-products) dalam darah. Produk akhir glikasi lanjut (AGE) adalah racun yang muncul ketika makanan dipanaskan, dipanggang, digoreng, atau dipasteurisasi. AGE bisa merusak protein tertentu dalam tubuh dan tubuh mencoba memecah AGE ini dengan menggunakan sitokin yang merupakan pembawa pesan peradangan. Tergantung di mana AGE terjadi ini dapat menyebabkan radang sendi atau bentuk peradangan lainnya.
- Makanan dengan kandungan asam lemak omega-6
Makanan penyebab nyeri sendi lainnya adalah yang mengandung asam lemak omega-6. Makanan dengan kandungan asam lemak omega-6 dapat ditemukan dalam makanan ringan, makanan yang digoreng, margarin, kuning telur, daging berlemak, serta jenis minyak tertentu. Beberapa jenis minyak yang mengandung asam lemak omega-6 adalah minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kedelai, minyak sayur, minyak biji anggur, dan minyak biji kapas. Bahkan, makanan kemasan yang kerap kamu beli di swalayan ternyata bisa mengandung asam lemak omega-6 sebanyak 25 kali lebih tinggi daripada kadar omega 3-nya. Jika asupan asam lemak omega-6 dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko peradangan kronis dan memengaruhi kesehatan persendian. Ini sebabnya, orang-orang yang mengalami rematik disarankan untuk membatasi asupan makanan tinggi omega-6
- Daging merah dan olahannya
Seorang dokter spesialis osteopati menyatakan bahwa protein hewani dan lemak hewani yang berasal dari daging merah dapat menjadi makanan penyebab nyeri sendi, termasuk kambuhnya gejala rematik. Jika kamu makan daging merah secara berlebihan, sistem kekebalan tubuh akan menganggap protein sebagai antigen dan memproduksi antibodi untuk melawannya. Reaksi ini yang bisa menyebabkan pembentukan antigen kompleks. Sistem imun tubuh biasanya menyingkirkan antigen kompleks dari tubuh. Akan tetapi, pada orang yang sensitif terhadap protein hewani, antigen kompleks ini tidak dapat hilang sepenuhnya dan justru disimpan di dalam berbagai jaringan tubuh, termasuk persendian. Hal inilah yang dapat meningkatkan risiko peradangan.
- Alkohol dan Tembakau
Penggunaan tembakau dan alkohol dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk beberapa yang dapat mempengaruhi persendian. Perokok beresiko terkena rheumatoid arthritis, sedangkan mereka yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena gout. Persendian yang sehat membutuhkan diet seimbang, aktivitas fisik dan jumlah istirahat yang cukup yang semuanya dapat dikompromikan oleh penggunaan alkohol dan tembakau. Kurangi minum dan merokok, dan tingkatkan kebiasaan makan dengan pilihan sehat, olahraga teratur, dan kualitas tidur.
- Produk Susu
Produk-produk susu dapat berkontribusi terhadap nyeri radang sendi, karena jenis protein yang dikandungnya. Bagi sebagian orang, protein ini dapat mengiritasi jaringan di sekitar sendi mereka. Orang lain yang hidup dengan arthritis mengalami kesuksesan beralih ke pola makan vegan, yaitu yang tidak mengandung produk hewani sama sekali. Daripada mendapatkan protein dari daging dan susu, di mana sebagian besar sumber protein dari sayuran, seperti bayam, selai kacang, tahu, kacang, lentil, dan quinoa.
- Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Rafinasi
Makanan tinggi gula dapat meningkatkan lemak AGEs dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan peradangan. Tak hanya makanan tinggi gula, lemak AGEs juga dapat ditemukan dalam berbagai makanan karbohidrat rafinasi, yakni makanan olahan dari tepung terigu putih (roti tawar putih, pasta terigu). Jenis lemak ini dapat menambah risiko peradangan di berbagai organ tubuh.
Nyeri sendi merupakan kondisi yang paling sering terjadi oleh siapa pun dan bukanlah hal yang dapat membahayakan keselamatan seseorang. Meski demikian, nyeri sendi dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam bergerak dan beraktivitas. Maka dari itu, penting untuk mencegah nyeri sendi kambuh kembali dengan konsumsi obat nyeri sendi, terapi fisik, serta menghindari makanan penyebab nyeri sendi.