Setiap orang yang mulai berolahraga tentu memiliki alasan yang berbeda-beda. Ada yang ingin mempertahankan kesehatan tubuh, ada juga yang ingin mencapai bentuk tubuh tertentu. Yup, salah satu alasannya terutama untuk para laki-laki adalah ingin membangun otot. Memiliki tubuh yang bagus dan berotot tentunya akan semakin menambah rasa percaya diri dan membuat penampilan menjadi menarik. Namun, membangun otot tidak semudah yang dipikirkan nih. Tidak semua orang berhasil membangun otot yang mereka inginkan, mau tau kenapa? Hal ini karena faktor-faktor berikut nih.
- Menu Makanan
Kebanyakan orang sudah menyadari pentingnya konsumsi protein untuk membantu pertumbuhan massa otot. Namun, terkadang ada saja yang berpikiran mengkonsumsi protein lebih banyak akan mempercepat pertumbuhan massa otot. Padahal konsumsi protein terlalu banyak justru tidak akan meningkatkan massa otot. Konsumsi 20 hingga 25 gram protein sebenarnya sudah cukup. Selain itu, perlu diingat juga bahwa tubuh tetap perlu asupan karbohidrat, lemak, dan serat dalam porsi yang pas.
- Usia
Pertambahan usia pada seseorang tentu memiliki dampak terhadap komposisi tubuhnya. Termasuk disini adalah jumlah massa otot. Seiring bertambahnya usia, terjadi pengurangan massa otot pada tubuh. Hal ini merupakan hal yang wajar dan setiap orang pasti melaluinya. Rata-rata setiap orang kehilangan 2 hingga 3 kilogram otot pada rentang usia 35 hingga 50 tahun. Namun, pengurangan massa otot ini dapat diminimalisir dengan cara tetap berolahraga dan beraktivitas secara rutin. Selain itu, pada sebuah penelitian juga ditemukan hasil bahwa jika dibandingkan pertumbuhan massa otot pada remaja dan dewasa adalah berbeda. Pada remaja pertumbuhannya sedikit lebih lambat dikarenakan tubuh remaja sendiri yang masih belum matang.
- Hormon dan Genetik
Setiap orang memiliki komposisi tubuh yang berbeda-beda, termasuk disini adalah tipe serat otot. Secara umum terdapat 2 jenis tipe serta otot, yakni tipe satu dan tipe dua. Serat otot tipe satu yang lambat cocok untuk ketahanan saat beraktivitas untuk jangka panjang dan bentuknya tipis sementara tipe dua cocok untuk gerakan yang cepat dan bentuknya tebal. Serat otot tipe dua cenderung memiliki kemungkinan untuk membentuk massa otot lebih cepat dan tebal. Namun, tidak semua orang terlahir dengan lebih banyak serat tipe dua. Selain itu adanya jumlah hormon testosteron juga berpengaruh. Orang dengan hormon testosteron yang lebih banyak lebih berpeluang tinggi untuk memiliki otot yang besar.
- Latihan Rutin
Sintesis protein dalam tubuh dapat semakin maksimal jika diimbangi dengan latihan rutin. Latihan membentuk otot bervariasi macamnya tapi perlu diingat untuk menerapkan peningkatan volume latihan secara bertahap agar massa otot dapat tumbuh. Selain latihan khusus, aktivitas sehari-hari juga memengaruhi pertumbuhan otot. Jadi pastikan diri untuk selalu beraktivitas setiap harinya.
- Istirahat
Selain rutin melakukan olahraga, istirahat yang cukup juga memengaruhi pertumbuhan dari massa otot. Setelah berolahraga, otot akan cenderung terasa nyeri dan saat inilah tubuh memerlukan proses pemulihan untuk membentuk otot. Proses pemulihan ini terjadi saat seseorang tidur. Maka dari itu penting untuk meluangkan waktu tidur selama 7-8 jam agar pertumbuhan massa otot menjadi maksimal.