Tetap sehat di usia lanjut menjadi dambaan setiap orang. Untuk itu diperlukan persiapan yang baik sejak prausia lanjut, (45–59 tahun), bahkan sedari mudah agar kesehatan usia lanjut menjadi lebih baik. Memiliki tubuh yang sehat merupakan dambaan semua orang dari segala usia. Terlebih lagi bagi lansia yang masih aktif bekerja, tentunya tetap ingin bugar meski punya banyak kesibukan. Kesehatan tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola makan, olahraga, dan kebiasaan hidup sehari-hari.  Banyak penyakit yang mulai bermunculan saat usia Anda semakin tua, seperti diabetes, demensia, penyakit paru obstruktif kronik, osteoartritis, dan lainnya. Ya, usia merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai penyakit. Menurut WHO, penuaan merupakan dampak penumpukan dari berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari waktu ke waktu. Beberapa tips berikut merupakan solusi untuk lansia agar tetap sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa :

1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Penyakit kronis biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Misalnya saja, sering makan makanan manis lama-kelamaan dapat menyebabkan seseorang mengalami diabetes. Atau, sering makan makanan yang mengandung garam dan lemak tinggi dapat menyebabkan seseorang mengalami tekanan darah tinggi.

Untuk itu, pilihlah makanan yang kaya gizi untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dan terhindar dari penyakit. Tingkatkan asupan sayur dan buah-buahan, makanan sumber protein, vitamin B12, asam folat, seng, dan kalsium. Ganti asupan lemak jenuh Anda dengan jenis lemak sehat, seperti lemak tak jenuh dari alpukat, minyak zaitun, minyak kanola, dan kacang-kacangan.

2. Minum Cukup Air

Minum cukup air setiap hari dapat menurunkan risiko terkena penyakit. Tetapi akan lebih optimal untuk orang lansia adalah air tanpa mineral. Mineral anorganik pada air akan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk membuang mineral yang tidak dibutuhkan tubuh.

3. Olahraga

Jangan salah, olahraga adalah bagian yang penting dalam pola hidup sehat untuk lansia yang masih produktif. Olahraga dapat meningkat sistem kekebalan tubuh, proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh semakin baik, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, obesitas, dan berbagai kemungkinan penyakit lainnya yang umum dimiliki oleh lansia. Olahraga yang dilakukan pada orang dengan lanjut usia juga dapat membantu untuk menjaga kebugaran, membuat otot, sendi, serta tendon kuat dan menurunkan risiko terkena cedera.

Olahraga yang cocok untuk lansia adalah yoga, jalan kaki di pagi hari, dan bersepeda. Jika Anda sudah lama tidak melakukan olahraga dan ingin memulai melakukannya kembali maka lakukan dengan pelan-pelan dan bertahap. Anda bisa secara bertahap membangun daya tahan otot, kekuatan otot, keseimbangan, lalu kelenturan tubuh.

4. Hindari Alkohol & Rokok

Anda pasti tau betul mengapa Anda harus menghindari alkohol dan rokok terutama di masa tua. Gaya hidup sehat yang Anda lakukan akan sia-sia apabila Anda mengkonsumsi keduanya. Pada usia tua, paru-paru dan jantung mengalami penurunan daya tahan sehingga toksin (racun) yang masuk dalam tubuh tidak mudah untuk dikeluarkan.

5. Mengurangi Resiko Penyakit Jantung

Batasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan natrium. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya vitamin B6, B12, asam folat, serat yang larut, kalsium dan aklium, seperti biji-bijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging tidak berlemak, buah, termasuk nanas dan sayuran.

6. Hindari Stres

Stress pada usia tua akan membuat efek yang sangat buruk. Hal ini dikarenakan Lonjakan tekanan darah tinggi pada umumnya diakibatkan stress. Lakukan meditasi, jalan pagi hari, perbanyak minum air putih, ikut dalam komunitas lansia tertentu serta hindari berbagai masalah dan keletihan.

7. Check up rutin

General check up dilakukan secara rutin terutama jika Anda memasuki usia 40 tahun ke atas. Periksa darah untuk mengetahui kadar Hemoglobin (Hb), leukosit, trombosit, kolesterol, lemak dan gliserol, serta gula darah. Hal ini dilakukan karena timbulnya penyakit tidak muncul secara tiba-tiba.